Filosofi dan Keunikan Rumah Adat Batak

-


 Suku Batak dikenal memiliki adat istiadat yang kental akan filosofi. Tidak hanya itu, bangunan adat yang kokoh dan tahan gempa juga menjadi salah satu hal yang unik. 

Rumah adat Batak yang dikenal sebagai Rumah Bolon ini menjadi salah satu ciri khas dari budaya Batak Toba. Salah satunya berada di Desa Silamosik, Kabupaten Toba, Sumatra Utara. 

Rumah adat Batak ini merupakan rumah panggung yang terbuat dari kayu. Rumah ini dijuluki rumah anti gempa karena bangunannya yang sangat kokoh. 

Op. Jaya Sitorus salah seorang warga Desa Silamosik menjelaskan "Bangunan ini memiliki bentuk persegi panjang dengan 18 tiang penyangga, dan masing-masing tiangnya memiliki ukuran sekitar 1, 75 meter." Dengan adanya hal ini, penghuni rumah ataupun tamu yang datang harus menaiki tangga terlebih dahulu untuk dapat masuk ke dalam Rumah Bolon. 

Bangunan Rumah Bolon ini baru dibangun pada 12 agustus 2021, bangunan ini di dedikasikan Tiur Sitorus untuk Desa Silamosik. "Tiur Sitorus adalah seorang anak yang berasal dari Desa ini, dan dia sukses di jakarta sana" Jelas Op. Jaya. 

Filosofi yang paling kental dari Rumah Adat ini adalah adanya ukiran berbentuk Cicak, Kerbau dan Ular. 

Ukiran Cicak menggambarkan bahwa suku Batak dapat hidup dan beradaptasi di manapun mereka berada. Op. Jaya Menjelaskan "Walaupun suku Batak jauh dari tanah asalnya, mereka diharapkan dapat beradaptasi disana dan tetap menjalin persaudaraan dengan sesama sukunya." 

Lanjut Op. Jaya menjelaskan Ukiran berbentuk Kerbau merupakan tanda terima kasih terhadap hewan tersebut. Kerbau dipercaya telah membantu kehidupan manusia. "Kita bisa hidup seperti ini dan bisa mensekolahkan anak-anak kita terdapat bantuan dari Kerbau yang di ciptakan Tuhan" 

Ukiran berbentuk Hewan ular masih berhubungan dengan kepercayaan suku Batak. "Rumah yang dimasuki ular dipercaya dapat mendatangkan keberkahan." Jelas Op. Jaya. 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hangatnya Skarbak Coffee di Malam Hari

-
Gambar
 "Di tengah keramaian Kota Bogor, Skarbak Coffee selalu terasa hangat" ucap Dominggus salah seorang pengunjung Skarbak Coffee.  Skarbak Coffee bukan tempat asing lagi bagi para pemuda Kota Bogor, pasalnya tempat ini selalu ramai dikunjungi tiap malam hari. Tempat ini selalu jadi pilihan para anak muda untuk berkumpul, berbincang, dan bermain sambil menikmati kopi khas Kota Bogor yaitu Kopi Liong. Namun tak hanya kopi, ditempat ini juga menyediakan berbagai minuman lain seperti Teh, dan Susu hangat.  Skarbak Coffee berada di tengah Kota Bogor, tepatnya di Jalan DR. Semeru No. 120. Tempatnya yang strategis membuat Skarbak Coffee sangat menarik untuk disinggahi. Ditambah lagi Skarbak Coffee berada tepat dipinggir sungai Cisadane, membuat suasana semakin hangat dengan suguhan suara aliran sungai.  Amay, pemilik Skarbak Coffee menjelaskan "Skarbak Coffee sebelumnya memiliki nama Karbak, sebab tempat ini tepat sekali disebrang Rumah Sakit Karya Bhakti yang disingkat menjad...
Baca selengkapnya

Kemiskinan Bukan Menjadi Penghambat Pendidikan di Masa Kini

-
Gambar
       Lahir dari keluarga miskin melahirkan generasi yang akan sama miskinnya, atau bahkan lebih." Kalimat tersebut sering kali kita dengar. Dalam Ilmu Sosial, kemiskinan selalu satu garis lurus dengan rendahnya pendidikan. Dalam beberapa riset mengatakan bahwa anak yang terlahir dari keluarga kaya mempunyai kemampuan untuk menunjang pendidikan dan masa depan, terlahir dari keluarga kaya mendapatkan lebih banyak fasilitas, seperti kelas tambahan belajar diluar sekolah (Bimbel), dan mereka cenderung mendapatkan kemudahan dalam melakukan apapun seperti memiliki relasi yang cukup untuk sang anak dimasa depan. Sedangkan keluarga miskin tidak mempunyai banyak kemampuan untuk menunjang kemampuan anaknya, bahkan ada anak-anak yang harus putus sekolah demi kerja menyambung hidup keluarganya.  Agar mereka yang terlahir miskin dapat melanjutkan pendidikan, Pemerintah dan banyak intansi lainnya yang membuat program dimana anak dari keluarga miskin dapat melanjutkan pendid...
Baca selengkapnya

MASYARAKAT SINGARAJA MEMBANGUN RUMAH DI BANTARAN SUNGAI

-
Gambar
                                                                             BANJAR JAWA, SINGARAJA, KAB. BULELENG (3/9/2023)      Terlihat warga singaraja yang membangun rumah di bantaran sungai. Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan jumlah penduduk telah membuat semakin besar kebutuhan lahan permukiman, sehingga ada banyak warga yang pada akhirnya membuat rumah semakin mepet ke sungai seperti pada gambar.       Memiliki rumah pinggir sungai menjadi tempat nyaman dan sejuk yang tidak dimiliki semua orang, namun pada kenyataanya rumah yang dibangun diberantaran sungai tidak memiliki perencaan yang matang. Bila memiliki perencanaan yang matang resiko kerusakan pada rumah akan minim, biasanya yang menjadi dampak terb...
Baca selengkapnya